Baca Juga
Oleh: Pdt. R. Kwalomine
(Ketua Bidang Keesaan dan Hubungan Agama-agama PB AMGPM)
Perjalanan ziarah iman kita di tahun 2022 akan segera menemui ujungnya. Hari ini kita telah berada di hari ke 365, tinggal hitungan beberapa jam saja maka tahun ini akan berlalu. Kita sebagai pribadi, keluarga maupun persekutuan tentu sangat bersyukur atas kebaikan Tuhan yang telah menuntun dan menyertai sejak hari pertama sampai di hari yang terakhir tahun 2022. Sudah 12 bulan, 52 minggu, 365 hari, 8.760 jam, 52.200 menit, 3.132.000 detik kita lalui. Waktu dalam hitungan angka-angka perjalanan kita sepanjang tahun ini dan beberapa saat lagi kita akan meninggalkannya dengan berbagai kenangan baik suka maupun duka, untung-rugi, gagal-berhasil dan seterusnya.
Sebagai AMGPM, kita tentu beryukur bercampur takjub dan kekaguman atas penyertaan Yesus Kristus sebagai kepala AMGPM yang telah menyatakan kemurahannya bagi perjalanan AMGPM di tiap aras, dari Ranting, Cabang, Daerah hingga Pengurus Besar. Masih kuat membekas bagaimana kita berkutat dengan pergumulan-pergumulan programatik hasil MPP XXXIII di Ohoifau hingga menemui presentase capaian berkisar 34 %, sama persis dengan angka pelaksanaan MPP XXXIV di Kaibobo. Satu presentase yang cukup menyedihkan dan memilukan. Dapat dikatakan demikian, sebab dengan sumber daya organisasi yang dimiliki ternyata tidak berbading lurus dengan tingkat capaian yang diharapkan.
Kita membuka lembaran tahun 2022 dengan kabar duka nan sendu dari negeri Kariu di Pulau Haruku. Konfilk warisan antar negeri tetangga antara Pelauw dan Kariu sungguh menyayat rasa kemanusiaan. warga kariu secara terpaksa mengungsi ke negeri gandongnya, Aboru. AMGPM bersama Badan Penanggulangan Bencana GPM beberapa kali bolak-balik Tulehu - Aboru untuk menyuplai segala bahan kebutuhan para pengungsi di lokasi pengungsian.
Begitupun Bencana banjir bandang medio Juni 2022 pun menerpa Negeri Haruku – Sameth di Pulau Haruku. Beberapa rumah warga rusak serta pemukiman terendam lumpur serta potongan kayu yang menggunung. Sekali lagi AMGPM bersama Badan Penanggulangan Bencana GPM “terjun lapangan” untuk melakukan pertolongan pertama.
Dua peristiwa di atas setidaknya dapat menjelaskan kesigapan AMGPM bersama BP GPM dalam merespons bencana alam dan bencana kemanusiaan yang datang tanpa bisa diprediksi. Disadari sungguh bahwa kerja-kerja kontijensi seperti yang dilakukan diatas cukup menguras energy dan biaya sehingga tak bisa dipandang sepeleh apa yang telah dikerjakan.
AMGPM bersama 34 daerah yang tersebar diberbagai wilayah dan pulau, bergumul dengan persoalan masing-masing yang sangat beragam. Pergumulan ancaman ekologi yang terjadi di Marfenfen, Tolong, Kawasi dan beberapa daerah lain mesti diresponi secara bersama dengan kekuatan jejaring dan advokasi. Demikian pula kenyataan meningkatnya angka gisi buruk di beberapa daerah tak dapat diabaikan begitu saja. Masih banyak dusun dan desa di Pulau Buru, Pulau Seram, Kepulauan Aru dan Pulau Taliabu yang hidup dengan kondisi kesehatan dan pendidikan yang buruk.
Tahun 2022, AMGPM di wilayah 1 (meliputi; Ternate, Bacan, Obi, Sula Taliabu) telah terdaftar di Kesbangpol Pemda Maluku Utara. Ini adalah sejarah yang patut disyukuri, sebab jelang 90 tahun usianya, AMGPM di Maluku Utara terdaftar secara administratif dan menjadi mitra bersama Pemerintah Maluku Utara dan Kabupaten Kota dalam pembangunan masyarakat. Di penghujung tahun 2022, AMGPM melakukan Ibadah Perayaan Natal dalam skala besar dan meriah di Namrole, Kota Kabupaten Buru Selatan. Perayaan Natal yang megah meriah menampilkan wajah AMGPM di Kabupaten Buru Selatan sekaligus menampakan solidaritas AMGPM dengan pergumulan sosial kemasyarakatan yang tercermin dalam kegiatan pengobatan masal pada salah satu dusun terpencil di Kecamatan Namrole.
Lintasan perjalanan panjang di tahun 2022 bersama suka dukanya akan segera berlalu. Tahun 2023 telah menunggu di depan mata. MPP XXXIV dengan gelombang pergumulan yang tidak ringan memberikan pembelajaran berharga bahwa tahun 2023 harus lebih baik dari tahun 2022. Catatan-catatan kritis dan evaluatif mestinya menjadi batu loncatan agar mimpi meninggalkan sebuah legacy dapat melambung tinggi sebagai organisasi pemuda berbasis gereja yang memiliki cita-cita, impian dan harapan. AMGPM diisi oleh orang – orang muda yang punya idealisme dan hikmat takut Tuhan, maka seyogyanya lembaran putih tahun 2023 harus di isi dengan catatan tinta emas. Kerja-kerja tahun 2023 baik pada aras PB sampai ke jenjang paling bawah harus lebih ekstra agar biduk AMGPM ini akan terasa manfaatnya dalam spirit moto Menjadi Garam dan Terang Dunia, SEMOGA.
Namrole, AMGPM
Peresmian ini turut dihadiri Majelis Pekerja Harian (MPH) Klasis Bursel; Ketua Klasis Bursel, Pdt. Seles Hukunala, Ketua Majelis Jemaat GPM Labuang, Pdt. Herna R Lessil, perangkat pelayan majelis jemaat GPM Labuang, ketua Panitia pembangunan Gedung Pastori I, Y E Makatita, Ketua Peresmian Gedung Pastori I, Renaldi Solissa, pendeta dari jemaat GPM tetangga dan seluruh jemaat GPM Labuang.
Ketua Klasis Bursel, Seles Hukunala dalam arahannya mengatakan Pastori adalah tempat hunian para hamba Tuhan untuk bergumul dengan jemaat yang ia layani.
Untuk itu kebutuhan infrastruktur gedung Pastori ini sangat penting demi menunjang aktivitas pelayanan di dalam jemaat.
"Kita bersyukur bangunan ini bisa diresmikan. Sebagai ketua klasis kami berterima kasih kepada panitia pembangunan dan semua pihak yang membantu," ujar Hukunala.
Katanya, pastori jemaat akan menjadi tempat pelayanan serta terus menjadi tempat transaksi pastoralia tetapi juga tempat transaksi sosial.
Dikatakan demikian sebab dalam pembangunan gedung Pastori I Jemaat GPM Labuang ada saudara-saudara muslim yang turut terlibat sebagai bagian dari interaksi sosial.
"Ini aset GPM. Kami bersyukur karena jemaat Labuang sudah menyumbangkan satu buah infrastruktur bagi GPM," paparnya.
Hukunala berharap, gedung Pastori I yang dibangun ini mampu dan dapat digunakan sebagaimana mestinya demi memperlancar pelayanan di jemaat GPM Labuang.
"Kami berharap pastori ini dapat dimanfaatkan dengan baik demi kelangsungan pelayanan," harapnya.
Di samping itu juga dilakukan peresmian pembangunan gedung kreativitas Anak SMTPI jemaat GPM Labuang yang disiapkan sebagai kawasan belajar untuk menyiapkan skill dan meningkatkan pengetahuan anak-anak GPM.
"Gereja telah melihat ke arah situ. Ruang bermain anak harus di persempit oleh orang tua dan ruang belajar harus ditingkatkan supaya kualitas anak-anak kita bisa tampil dan mampu bersaing dengan anak-anak di daerah lain. Ini peran nyata gereja demi menciptakan generasi brilian bagi nusa dan bangsa," paparnya.
Di akhir arahannya, ia kembali berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga proses pembangunan gedung pastori I jemaat GPM Labuang bisa berlangsung dengan baik."Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam bentuk materil maupun tenaga selama pembangunan pastori ini," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa dalam sambutannya yang di bacakan Staf Ahli bidang pemerintahan, Abdulgani Loilatu mengatakan pembangunan pastori mesti mengandung makna turut serta dalam misi penyelamatan yang di emban oleh Gereja.
Sejalan dengan hal tesebut, lanjut Loilatu, Pemda Bursel berharap, dengan hadirnya pastori representatif, tidak hanya dilihat sebagai icon sosial yang melengkapi keberadaan eksistensi Gereja, tetapi mesti dipahami sebagai lambang iman umat di jemaat GPM Labuang yang terekspresi melalui nilai-nilai kerja sama dan pengorbanan melalui keberadaan pastori ini supaya dapat memperlancar aktifitas pelayanan hamba Tuhan di jemaat.
"Kita pasti merasa gembira dengan diresmikannya gedung pastori saat ini, namun demikian hal ini merupakan suatu unsur penunjang dalam melakukan tanggungjawab di dalam menata layani serta strategis dalam membina generasi gereja secara optimal, melalui pelayanan jemaat secara menyeluruh," sebutnya.
Pemerintah daerah berharap, dengan diresmikannya gedung pastori di jemaat ini, kiranya menjadikan motivasi tersendiri bagi pembangunan jemaat dalam mengembangkan pelayanan ke depan menuju arah yang lebih baik.
"Sebagai jemaat yang berada di kabupaten Bursel saya berharap, supaya seluruh jemaat di sini dapat membangun mental spiritual umat. Semoga Tuhan sumber kehidupan senantiasa memberikan bimbingan, perlindungan dan berkatnya atas segenap upaya yang kita lakukan bagi negeri Fuka Bipolo tercinta," tandasnya.
Acara selanjutnya dilakukan penandatangan sera terima sekaligus penyerahan kunci gedung Pastori I dari Ketua panitia pembangunan ke ketua Klasis Bursel, Pdt Seles Hukunala dan dilanjutkan ke ketua Majelis Jemaat GPM Labuang Pdt. Herna R Lessil.Kemudian, Ketua Klasis Bursel, Pdt Seles Hukunala, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Abdulgani Loilatu, Ketua Majelis Jemaat GPM Labuang bersama Ketua Panitia Pembangunan melakukan peninjauan dalam gedung Pastori I dan gedung kreativitas anak SMTPI Jemaat GPM Labuang.
Acara di akhiri dengan makan bersama seluruh jemaat GPM Labuang. (Sumber: Orasirakyat.com)
Namrole, AMGPM
"Memasuki usia 90 tahun, para kader harus saling mendoakan, mendukung setiap upaya inovatif dalam merawat kebersamaan," demikian disampaikan Sairdikut saat menyampaikan pesan Natal dalam perayaan Natal AMGPM se-Provinsi Maluku - Maluku Utara di Gedung Serbaguna Pemda Bursel.
Dalam wilayah Pelayanan, kata Sairdekut, AMGPM memiliki 1.174 Ranting, 237 Cabang dan 34 daerah yang tersebar di Maluku dan Maluku utara.
"Hari ini AMGPM Daerah Bursel begitu istimewa karena menjadi Lokus pelaksanaan perayaan Natal AMGPM se- Maluku - Maluku Utara," ucapnya.
Ia menuturkan, sebelum perayaan Natal ini berlangsung, Pengurus Besar AMGPM telah melakukan aksi berupa pelayanan sentuhan Natal kepada masyarakat di Dusun Walafau, Desa Wamkana, Kecamatan Namrole.
"Ini merupakan bagian dari aksi pelayanan nyata untuk mengawali perayaan Natal AMGPM yang dikemas dalam bentuk pengobatan gratis bagi warga Dusun Walafau," ungkapnya.Ia berharap pelayanan kasih ini terus awet sehingga eksistensi dan pelayanan AMGPM terus terjaga di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, Pdt. Lenny Bakarbessy dalam arahannya mengatakan bahwa kader AMGPM adalah sumberdaya GPM yang handal, penerus gereja dan masyarakat Maluku di masa depan.
Untuk itu tampilan dan aura AMGPM diharapkan semakin Berseri dan bersinar. Aura yang dimaksud adalah aura yang memberi harapan kepada semua kader, gereja dan masyarakat luas.
"Aura yang menegaskan kehadiran kader AMGPM diruang publik dalam budaya kesantunan dan kedewasaan. AMGPM bukan saja membentuk kader sebagai umat yang memiliki kecerdasan lahiriah tetapi juga kecerdasan batiniah," ucap Bakarbessy.
Menurutnya, gereja butuh kader bukan saja cerdas akademik, memiliki karya-karya bereputasi, cekatan dan profesional dibidangnya, tetapi lebih daripada itu, AMGPM sebagai anak kandung GPM, harus menghidupi nilai dan budaya kekristenan dalam setiap budaya kristian yang bersifat ramah dan inklusif, merangkul dan memeluk perbedaan dalam ikatan orang Basudara atau kai wait masyarakat Bupolo.
"Sebab AMGPM adalah penopang pilar kebangsaan di Maluku dan Indonesia," paparnya.Lanjutnya, di era teknologi Digital saat ini menuntut seluruh kader AMGPM untuk beradaptasi kritis untuk tetap relevan dengan kemajuan tanpa kehilangan identitasnya yang khas dan untuk menghadapi semua itu tentu AMGPM tidak bisa berjalan sendiri.
"Kerjasama dan Kolaborasi perlu terus ditingkatkan, interkoneksitas merupakan formula yang sangat penting dan perlu di saat sekarang dan di masa yang akan datang," paparnya.
Di samping itu, spirit GPM menuju satu abad GPM di tahun 2035, AMGPM harus menjadi organisasi pemuda gereja yang semakin menambah potensi sumberdaya umat/ masyarakat di Maluku yang menjadi kekuatan baru, YANG memiliki potensi, kreatif, inovatif yang dapat berkolaborasi dengan semua elemen demi peningkatan kualitas hidup masyarakat maluku dan menjadi kontribusi GPM bagi Maluku Dan Indonesia di masa depan.
"Karena itu kami harus menyampaikan terimakasih kepada bung ketua dan seluruh rekan-rekan pengurus besar atas program peningkatan sumberdaya manusia melalui kegiatan relawan mengajar di daerah rawan mutu pendidikan dan minim tenaga pendidik, pemberdayaan ekonomi kreatif melalui bantuan-bantuan modal di daerah-daerah, cabang-cabang dan ranting - ranting," ucapnya."Karya-karya kecil itu akan berbuah kebaikan kelak, tetap dijaga dan dikembangkan," tandasnya.
Sementara Wakil Bupati Bursel dalam sambutannya mengatakan Natal memberikan curahan berkat untuk itu AMGPM diajak terus berkontribusi dalam mendukung progres pembangunan di Buru Selatan."AMGPM harus terlibat memberikan kesejahteraan bagi segenap umat kristiani sekaligus memberikan semangat dan harapan baru untuk membangun kerja sama dalam setiap pelayanan bagi masyarakat," pungkasnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Orpa Anselany Seleky berterima kasih kepada semua kader dari jenjang ranting hingga pengurus besar yang sudah terlibat demi suksesnya acara Perayaan Natal AMGPM Maluku - Maluku Utara.
"Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah bersumbangsih baik moril maupun materil dalam pelaksanaan perayaan natal AMGPM. Semoga Tuhan Yesus kepala AMGPM memberkati kita semua," tutupnya.
Perayaan natal ini dihadiri oleh pengurus Besar AMGPM, MPH Sinode, Pengurus Daerah kota Ambon, Pulau Ambon dan Pulau Ambon Timur, daerah Buru Utara dan Buru Selatan.
Hadir juga, anggota DPR RI, Mercy C Barends, Pimpinan dan anggota DPRD Bursel, Kapolres Bursel, pimpinan OPD, organisasi pemuda didominasi gereja dan organisasi pemuda lainnya.
Dalam perayaan kali ini, pelayan firman dibawakan oleh Prof. J. Ruhulesin. (MC)
Setelah mendapatkan kepercayaan dari PB AMGPM, Panitia Pelaksana tancap gas untuk melakukan persiapan yang terhitung kurang dari Dua Bulan.
Sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan yang diturunkan oleh PB AMGPM maka menjelang puncak perayaan Natal, panitia melakukan kegiatan pengobatan secara gratis bagi masyarakat di Dusun Walakfau, Desa Wamkana, Kecamatan Namrole.
Setelah melewati perjalanan ± 15 KM dari Namrole dengan medan jalan yang ekstrim, Tim pengobatan yang dipimpin oleh Pdt. Rido Kwalomine sebagai PB AMGPM bersama Pdt. Hervin Siahaya sebagai Koordinator Wilayah II AMGPM tiba di Walakfau dan disambut dengan pemasangan Lestari disertai Babeto oleh tokoh adat di dusun setempat sebagai tanda penghormatan. Salah satu tokoh adat di dusun itu menyampaikan ungkapan terima kasih atas kehadiran Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) melalui aksi sosial AMGPM yang melibatkan Tim Pengobatan, ujarnya.Pengobatan masal secara gratis itu berlangsung di SD 09 Namrole terhitung ± 3 jam. Adapun tim pengobatan terdiri dari 3 orang dokter, a.l. dr. Herlinda Luhulima, Sp.PK (Laboratorium) dr. Anita Marllyin Mairuhu, Sp.A (dokter anak) dr. Sherly Lebrina Kerjapy (dokter umum) serta para medis, a.l. Husein Nukuhehe, Tarsudin Letetuny. S.kep Ns, Suhida Umasugi Amd. Kep, Petronela Sebatubun. Amd. Kep, Irmawati Sameth. Amd. Kep dan Muhamad Noval Sarete. Amd. Kep.
Dari data pemeriksaan terdapat 17 orang anak dan 24 orang dewasa yang datang untuk memeriksa kesehatannya.
Diketahui, jika masyarakat di Dusun Walakfau terdiri dari 26 Kepala Keluarga yang mayoritasnya menganut kepercayaan Adat.
Pdt. Rido Kwalomine sebagai PB AMGPM dalam arahannya menyebutkan bahwa kehadiran Pengurus Besar, Pengurus Daerah, Panitia dan Tim Medis di Walakfau merupakan wujud kepedulian kepada sesama sebagai Garam dan Terang Dunia. Menurutnya, meskipun 3 jam waktu yang cukup singkat dalam kebersamaan itu, namun Ia berharap kegiatan ini dapat berguna bagi masyarakat setempat.
Selain aksi sosial yang diprakarsai AMGPM bagi warga di Dusun Walakfau yang merupakan salah satu Dusun di wilayah terpencil Buru Selatan, ada juga Natal AMGPM yang akan berlangsung pada Selasa 6 Desember di gedung serba guna kai wait - Namrole.Dalam Perayaan Natal AMGPM akan dilayani oleh Pdt. Prof. John Chr. Ruhulessin, M.Si. serta dihadiri oleh seluruh warga gereja dan kader AMGPM di Daerah Buru Selatan.
Natal yang dilaksanakan itu turut dimeriahkan oleh Artis Maluku Chaken Eindhoven (FRK). MC
Namrole, AMGPM - Guna memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pekabaran Injil (PI) Jemaat GPM Labuang Menggelar Konser PI Tahun 2022.
Konser yang begitu meriah ini berlangsung di depan Gereja Wae Fuhan Prangit (Mata Air Penyeru) Jemaat GPM Labuang, Senin (31/10/2022) malam.
Terpantau, acara ini semakin meriah ketika Master of Ceremony (MC) Vensca Matahelumual memandu jalannya konser PI dan Aresn Solissa bertindak sebagai Song Leader.
Acar konser diisi dengan berbagai rangkaian acara yang melibatkan semua pihak, mulai dari seruling yang berasal dari gabungan warga Jemaat GPM dari Kecamatan Fena Fafan, atraksi cakalele paduan suara dan dance dari anak-anak SMTPI Jemaat GPM Labuang, paduan suara dari unit-unit pelayanan yang ada di jemaat GPM Labuang, Vokal Group dari Mahasiswa KKN UKIM dan juga ada keterlibatan dari gereja-gereja saudara yang ikut memeriahkan acara tersebut.
Acara konser ini diselingi dengan Ibadah yang dipimpin Pdt. B Lesnussa, dan ditutup dengan Doa Syafaat dan berkat oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Labuang, Pdt. H. R. Lessyl.
Sekedar diketahui, malam Konser PI Jemaat GPM Labuang Tahun 2022 adalah Program pertama Jemaat GPM Labuang yang baru pertama dilakukan.
Dalam Konser PI ini juga dibacakan selayang pandang perjuangan Klasis GPM Buru Selatan melakukan PI yang dimulai dari 3 penginjil yang diutus pada tahun 1950 untuk memenangkan jiwa-jiwa. Selayang pandang ini juga menguraikan tentang perjalanan Tim Rasul Paulus tahun 1950 sampai tahun 1959 dan terjadinya baptisan pertama kepada kepala Soa Waetemun dusun Wamsoba, Guling Nurlatu.Tim Rasul Paulus ini terdiri dari 3 orang yakni penginjil Jhon Sahetapy, penginjil Alexander Seleky dan penginjil Botis Hukunala.
Upaya menabur injil dilalui dengan berbagai rintangan namun terus dilakukan dan seiring bergantinya penginjil satu ke penginjil lain, saat ini injil tetap berada di bumi Buru Selatan. (Sumb: Kompastimur.com)
Namrole, AMGPM
AMGPM Ranting Tolot Lea dalam aksi sosialnya turut menggandeng sejumlah mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) yang saat ini sedang melakukan Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Desa Labuang.
Dalam kegiatan bagi-bagi pakaian ini, AMGPM Ranting Tolot Lea berkerja sama dengan AMGPM Ranting 1 Baitrafa, Cabang Luther, Daerah Pulau Ambon Timur.
Pembagian pakaian layak pakai ini berpusat di Gedung GPM Jemaat PI Kilometer 9 Ratawano.
Pendeta Jemaat PI Kilometer 9 Ratawano, Jembris Latuwael di sela-sela kegiatan mengucapkan terima kasih kepada pembina, penyantun, pengurus dan anggota AMGPM Ranting Tolot Lea serta mahasiswa UKIM yang sudah mau berbagi dengan jemaat PI Ratawano.
"Mewakili jemaat, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kepedulian dari seluruh kader AMGPM Ranting Tolot Lea serta adik-adik dari UKIM," tutur Latuwael.Latuwael berharap, hubung silahturahmi yang sudah terbangun ini bisa terus terjalin dan menjadikan contoh yang baik bagi semua kader AMGPM di Bursel.
"Apa yang diberikan hari ini semoga menjadi wadah untuk mempererat hubungan jemaat PI Kilometer 9 Ratawano dengan AMGPM Ranting Tolot Lea," harapnya.
Ditempat yang sama, Pembina AMGPM Ranting Tolot Lea, Keny Luhukay dalam arahannya mengatakan, kegiatan berbagi ini merupakan bukti nyata bahwa sebagai tulang punggung gereja AMGPM Ranting Tolot Lea mampu berbuat.
"Hari ini kami menunjukan bahwa kami mengaplikasikan program kami sebagai Garam dan Terang Dunia," ucapnya.
Sebagai pemuda gereja, lanjut Luhukay, sikap kasih harus ditunjukan sebagai bukti bahwa AMGPM mampu mengasihi dalam setiap eksistensinya.
"Kita harus mampu berbagi, tunjukan bahwa kita orang -orang yang punya kasih," tandasnya.Ketua AMGPM Ranting Tolot Lea melalui Bendahara Ranting Tolot Lea, Jeny Talla/Lesnussa berharap apa yang diberikan jangan dilihat dari nilainya, tetapi niat dari AMGPM Ranting Tolot Lea untuk berbagi.
"Pakaian layak pakai ini tidak seberapa nilainya, tapi jangan dilihat dari hal itu, namun lihatlah dari niat kami untuk berbagi. Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat bagi jemaat disini," tandasnya.
Sementara perwakilan Mahasiswa KKN UKIM, Alnic Lahallo selaku sekretaris kelompok KKN Pos Desa Labuang sangat berterima kasih karena sudah diajak bekerja sama dalam merealisasikan visi dan misi AMGPM Ranting Tolot Lea.
"Apa yang dilakukan hari ini merupakan sebuah kebahagian tersendiri bagi kami karena kami sudah diajak terlibat bersama AMGPM Ranting Tolot Lea. Kami berharap kedepannya selama kami masih di Bursel, kita bisa saling bergandeng tangan membuat gebrakan-gebrakan yang mampu memberikan perubahan-perubahan kecil bagi masyarakat," tandasnya.
Dalam kegiatan berbagi kasih ini, AMGPM Ranting Tolot lea membagikan ratusan pakaian layak pakai yang dikemas menjadi 45 paket.
Penyerahan paket pertama diserahkan oleh Pembina AMGPM Ranting Tolot Lea, Keny Luhukay kepada Pendeta Jemaat PI GPM Kilometer 9 Ratawano, Jembris Latuwael. Paket kedua diserahkan oleh Ketua Bidang 2, Andre Timisela kepada Santos Tasane, dan paket ketiga diserahkan oleh perwakilan mahasiswa KKN UKIM, Alnic Lahallo kepada Dece Hukunala.Selain berbagi pakaian layak pakai, AMGPM Ranting Tolot Lea bersama Mahasiswa KKN UKIM turut membersihkan lokasi gereja Jemaat PI GPM Kilometer 9 Ratawano.
Turut hadir dalam aksi tersebut, penyantun AMGPM Ranting Tolot Lea, Ny. Monic Pattikaihatu, sejumlah Pengurus dan Anggota AMGPM Ranting Tolot Lea dan sejumlah mahasiswa KKN UKIM Pos Desa Labuang serta jemaat PI GPM kilometer 9 Ratawano. (Sumber: Orasirakyat.com)
Ambon, AMGPM Dabursel
Kegiatan PKJD ini berlangsung di Cabang V Betlehem Leksula dan dibuka oleh Sekda AMGPM Bursel, Vence Titawael, usai ibadah Minggu (25/9/2022).
Selanjutnya PKJM di gelar, Senin (26/09/2022). PKJM AMGPM DABURSEL Tahun 2022 dibuka oleh Korwil II, Pdt. Hervin Siahaya.
Pengurus Besar AMGPM, yang diwakili oleh Koordinator Wilayah II Pulau Buru, Pdt. Hervin Siahaya, dalam sambutannya berharap kader AMGPM yang telah mengikuti PKJM dapat bermanfaat bagi Gereja, masyarakat dan bangsa.
"Pendidikan kader dilakukan oleh AMGPM karena AMGPM bertanggung jawab penuh dalam membina kader supaya dapat berkontribusi bagi gereja, masyarakat dan bangsa," ucap Siahaya.
Untuk mempersiapkan kader AMGPM yang memiliki kapasitas dan kapabilitas, tidak hanya berpatokan pada peraturan organisasi tapi telah dirubah mindsetnya dengan menggelar pendidikan kader.
"Dengan demikian hal tersebut yang sampai saat ini masih di gumuli sebagai upaya pengembangan organisasi, kader dan pelayanan," terangnya.
Lanjutnya, pendidikan kader tidak harus dilakukan hanya sekali, sebab untuk mempersiapkan kader yang cakap IPTEK, sosial dan teknologi, kader harus dibekali dengan ilmu yang begitu baik. Sehingga dalam menghadapi konteks pelayanan, kader sudah memiliki kematangan dalam menghadapi situasi.
Lanjut Siahaya, perubahan kurikulum akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan kader yang ditempuh oleh seorang kader, yang mana tidak menutup kemungkinan seseorang yang ingin menjadi pengurus sudah harus mengikuti pendidikan kader pada tingkatannya.
"Ke depan bisa terjadi perubahan, seseorang ingin jadi ketua ranting kemungkinan harus lulus pendidikan kader jenjang dasar, ingin menjadi ketua cabang atau daerah harus lulus pendidikan kader jenjang menengah dan menjadi pengurus besar harus mengikuti pendidikan jenjang lanjutan," pungkasnya.
Peserta PKJM sebanyak 53 orang. Mereka berasal 6 ranting yang sebelumnya juga mengikuti PKJD yang disampaikan oleh Pengurus AMGPM DABURSEL.
Untuk PKJM dengan, Materi Etika kepemimpinan, Iman Kristen dalam konteks Sosial Budaya, dan Problem Solving di berikan oleh Korwil, sedangkan Materi ANSOS dibawakan oleh Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa, Bung Ray Hitijahubessy. (MC)AMGPM, Dabursel
Selain sosialisasi, Polres Bursel dan Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Dabursel juga melakukan pembagian helm kepada pengendara agar wajib menggunakan helm saat berkendara.
Pihak Kepolisian Polres Bursel melakukan sosialisasi lalu lintas kepada pengendara maupun pengojek agar wajib menggunakan helm, memiliki surat ijin mengemudi termasuk perlengkapan kendaraan lainnya.
Sosialisasi ini dilakukan sebelumnya agar masyarakat mengetahui pelaksanaan operasi kendaraan yang akan dilakukan pihak kepolisian kedepannya.Ketua Daerah AMGPM Bursel, Dominggus Seleky mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk perhatian seriuS AMGPM untuk mendukung Polres Bursel dalam mensosialisasikan tertib berlalu lintas.
Dijelaskan pelaksanaan sosialisasi dan pembagian helm juga merupakan dukungan moral kepada masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah ditengah dampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.
Sementara, Wakapolres Bursel Kompol Noovy Sapulette mengatakan tujuan sosialisasi ini tentu menjadi langkah untuk diketahui masyarakat termasuk pengendara yang berkendara wajib mengikuti arahan sosialisasi yang disampaikan pihak kepolisian.
Kegiatan ini turut dihadiri PS Kasat Lantas Polres Bursel, Iptu Orgenes A. Peilouw. (MC)
AMGPM, Dabursel
Dalam pemilihan ini, Bung Roli Solissa terpilih sebagai Ketua Ranting (Ketran) dan Usi Na Orwala sebagai Sekretaris Ranting (Sekran).
Agenda ini sempat tertunda hingga 10 tahun namun ada dorongan dari pengurus cabang dan Ketua Majelis Jemaat setempat, maka Rapat Ranting ini dapat dilaksanakan dan berjalan dengan baik sesuai aturan organisasi.
Dikesempatan itu, Ketua Cabang VIII Leasida, Bung Akoris Biloro mengarahkan agar potensi ranting memberdayakan lahan-lahan kosong untuk dibuatkan kebun ranting.
Semua ini selaras dengan program pengurus AMGPM Dabursel untuk penanaman kebun ranting demi peningkatan ekonomi ranting dan cabang.
Instruksi ini bukan hanya untuk ranting Zoar Waenalut saja tapi berlaku untuk ranting - ranting yang ada di cabang VIII Leasida diantaranya, ranting Bethel Wamkana, & Ranting Amanuel Kase."Kader AMGPM bukan orang baru, untuk itu kami optimis bahwa ranting Zoar Waenalut akan menjadi 1 ranting terbaik di Cabang Leasida dan semua itu tak lepas dari dukungan pengurus cabang dan Ketua Majelis Jemaat," ucap Biloro.
Ketua Majelis Jemaat Waenalut, Pdt. J. J Luturmas dalam arahan maupun khotba mengingatkan bahwa rapat ranting bukan semata untuk kepetingan tuntutan konstitusi organisasi tetapi karena kesungguhan hati untuk melayani Tuhan.
Luturmas mengarahkan untuk pengurus ranting terpilih Bung Lori Solissa dan Sekran, usi Na Orwala bersama 13 pengurus untuk bekerja sungguh-sungguh buat Tuhan karena jerih paya itu akan dibayar lunas oleh Tuhan dengan berkat yang sudah disediakan."Bekerjalah sungguh-sungguh, karena semua akan dibayar lunas dan Tuhan sudah menyediakan berkat bagi mereka yang bekerja di ladang anggurnya," tutup Pdt. J. J Luturmas. (MC)
![]() |
Ilustrasi |
Di suatu sore, di sebuah taman bermain...
Pada sebuah bangku, seorang ibu muda duduk bersebelahan dengan seorang pria.
“Itu anak saya,” katanya, sambil jarinya menunjuk ke arah seorang bocah laki-laki ber-sweater merah yang sedang bermain seluncuran.
“dia anak yang ganteng,” puji pria itu. “Oh iya di sebelah sana itu yang sedang bermain sepeda, memakai baju putih, adalah putri saya.”
Sejenak pria itu melongok ke arah arlojinya. Pria itu kemudian memanggil putrinya. “Melisa, kita pulang sekarang?”
Tetapi anak itu menjawab, “Lima menit lagi, ayah? Lima menit saja.”
Pria itu menganggukkan kepalanya. Putrinya melanjutkan bermain sepeda dengan hati gembira.
Beberapa menit akhirnya berlalu. Pria itu bangkit berdiri dan berseru kepada putrinya. “Waktunya habis!”
Kembali lagi putrinya memohon, “Lima menit lagi dong. Lima meniiit saja...”
Pria itu tersenyum dan berkata, “OK!”
“Anda sungguh-sungguh seorang ayah yang sabar,” kata ibu muda yang duduk di sebelahnya.
Pria itu tersenyum mendengarnya, kemudian berkata, “Kakaknya, Tommy, telah tiada setahun yang lalu. Dia ditabrak seorang sopir yang mabuk ketika dia sedang bermain sepeda, tidak jauh dari taman ini.
"Saya tidak pernah menghabiskan cukup waktu dengannya dan sekarang saya rela mengorbankan apa saja demi lima menit tambahan bersamanya," kata pria itu.
"Saya telah berjanji untuk tidak membuat kesalahan yang sama terhadap Melisa. Melisa berpikir dia mendapatkan tambahan lima menit untuk bermain sepeda. Tetapi kebenaran yang sesungguhnya adalah saya mendapatkan tambahan lima menit untuk melihatnya bermain.”
Hidup adalah perkara membuat prioritas. Apakah prioritas anda? Berilah seseorang yang anda kasihi lima menit tambahan dari waktu yang anda miliki pada hari ini!
Anonim
Namrole, AMGPM Dabursel
Hadirnya koperasi yang diberi nama 'Sasi Tu Glinan' ini menandakan kemajuan AMGPM Dabursel sekaligus menjawab program organisasi.
Menurut Ketua AMGPM Dabursel, Dominggus Seleky, usaha ini turut menjawab gumulan GPM terkait membangun Gereja yang memiliki ketahanan dan daya juang demi kualitas hidup bersama di Tengah pergumulan pandemi Covid-19 dan transformasi digital.
Lanjut Seleky, Koperasi Sasi Tu Glinan hadir untuk menciptakan lapangan kerja bagi kader sekaligus menjawab kebutuhan anggota AMGPM maupun masyarakat secara luas.
"Kita membangun koperasi ini bukan untuk menjadi kuat, tetapi untuk menjawab semua kebutuhan yang ada di daerah dalam ber-AMGPM," ujar Seleky dalam sambutannya saat peresmian Koperasi Sasi Tu Glinan di Penginapan Cande Modat, Desa Labuang, Kecamatan Namrole, Kabupaten Bursel, Rabu (07/9/2022).
Ia menjelaskan, kehadiran Koperasi Sasi Tu Glinan juga untuk memperkuat organisasi dari segi ekonomi dan finansial. Sebab jika melihat kondisi ekonomi nasional saat ini yang berdampak ke seluruh sektoral, koperasi menjadi salah satu solusi bagi AMGPM Dabursel untuk mematangkan semangat dalam upaya pemberdayaan bagi para kadernya.
"Tentu upaya ini dapat memberikan manfaat dan peluang, selain bagi para kader tetapi juga untuk organisasi dan kemaslahatan umat dalam meningkatkan kesejahteraan," terang Seleky.
Di samping itu, dalam upaya pengembangan usaha Koperasi tentu perlu memiliki integritas sebagai kualitas terpenting dalam suatu konsep usaha yang berkaitan dengan perilaku, nilai dan prinsip yang jujur dan kuat.
"Maka dengan konsep ini akan menjadi dorongan bagi pemberdayaan yang efektif dan efisien bagi para kader AMGPM di Dabursel," paparnya.
Lebih jau Seleky menjelaskan, setiap kader diarahkan dan dibimbing menjadi figur yang lincah, dalam artian figur yang memiliki karakter cekatan yang selalu bergerak dan tidak tinggal diam serta mampu melihat peluang usaha.
Kelincahan yang dimaksudkan agar AMGPM Dabursel serta Pengurus Koperasi Sasi Tu Glinan bisa beradaptasi dengan kondisi di setiap perkembangan serta mampu menjawab gumulan kader, baik dari tingkatan pendidikan, profesi pekerja serta tantangan alam dan iklim.Seleky menambahkan, selain usaha sembako, koperasi Sasi Tu Glinan kedepannya akan menyesuaikan pola potensi sumber daya alam yang berada di masing-masing wilayah pelayanan sebagai produk unggulan yang nantinya akan didistribusikan ke pasar global.
"Setelah ini kita akan merambat pada sektor-sektor usaha lain. Diantaranya akan memberdayakan sumber daya alam yang ada di wilayah pelayanan dan mendistribusi sumber daya alam itu ke pasar Global," tutur Seleky penuh optimis.
Di kesempatan itu, Seleky berharap semua potensi AMGPM Dabursel dapat mendukung dan mensupport Koperasi Sasi Tu Glinan yang sudah di gagas oleh AMGPM Dabursel.
"Keberlangsungan Koperasi ini tidak lepas dari peran semua pihak. Untuk itu dukungan dan support dari seluruh potensi AMGPM sangat diperlukan," tandasnya. (MC)
Seorang anak bernama Stela baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar mama dan papanya sedang berbicara tentang adik lelakinya, Jemy.
Sang adik saat ini sedang menderita sakit yang sangat parah. Satu-satunya kemungkinan untuk menyelamatkan Jemy adalah dengan jalan operasi dan itu butuh uang yang banyak. Hanya saja mereka tidak mempunyai uang untuk membiayai operasi semacam itu.
Stela mendengar papanya berbicara sedih, “Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan Jemy sekarang.”
Stela segera pergi ke kamar tidurnya kemudian berdoa. Usai itu, Stela mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Ia membuka celengan tersebut. Meletakkan semua uangnya di lantai kemudian menghitungnya secara cermat sampai tiga kali.
Dengan membawa uang tersebut, Stela menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian. Tetapi apoteker itu terlalu sibuk dengan orang lain untuk bisa diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun.
Stela berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tetapi gagal. Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!
“Woi! Apa yang ade perlukan?” tanya apoteker itu dengan nada marah.
“Beta sedang berbicara dengan beta pung sudara.” ucap Apoteker lagi.
“Tapi, beta mau berbicara dengan Om tentang beta pung adik,” Sally menjawab dengan nada yang sama.
“Dia ada sakit... dan beta mau bali keajaiban.” kata Stela.
“Apa?” tanya sang apoteker.
“Beta papa bilang cuma keajaiban yang bisa menyelamatkan beta pung adik sekarang...Jadi barapa harga keajaiban itu?” tanya Stela.
“Katong seng jual keajaiban ade kecil. Beta seng bisa tolong ade.” ucap Apoteker.
“Beta punya uang ada par bali. Bilang saja berapa harganya.” teriak Stela tak mau kalah.
Tiba-tiba seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, “Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh ade?”
“Beta seng tau,” jawab Stela sambil Air mata mulai menetes di pipinya.
“Beta hanya tahu dia sakit parah. Mama bilang kalau dia membutuhkan operasi. Tapi papa deng mama seng mampu membayarnya... tapi beta punya uang.”
“Berapa uang yang ade punya?” tanya pria itu lagi.
“Satu dollar dan Sebelas Sen,” jawab Stela dengan bangga.
“Wah, kebetulan sekali,” kata pria itu sambil tersenyum.
“Satu dollar dan sebelas sen... harga yang pas for beli keajaiban yang dapat menolong adik ade”.
Dia Mengambil uang tersebut, kemudian memegang tangan Stela sambil berkata: “Bawalah beta ka rumah ade. Beta ingin bertemu dengannya dan juga dengan orang tua ade,” pinta pria itu.
"Baik Om iko beta," jawab Stela singkat.
Pria itu adalah seorang dokter ahli bedah terkenal yakni Dr. Carlton Armstrong.
Operasi pun kemudian dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama. Kedua orang tua Stela sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut.
“Operasi itu,” kata mamanya, “Seperti keajaiban. Beta tidak dapat membayangkan berapa harganya”.
Stela hanya tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban itu : SATU DOLLAR dan SEBELAS SEN... ditambah dengan keyakinan.
Note: Apapun yang katong lakukan jika dengan sungguh-sungguh dan terus berharap kepada Tuhan. Pasti ada jalan !
(Anonim)
AMGPM, Bursel
Gagasan untuk mengelola potensi pangan lokal bagi kader AMGPM Daerah Buru Selatan tengah diwujudkan wadah AMGPM. Langkah ini ditempuh melalui pemberdayaan Kader dalam pengelolaan pertanian pangan lokal di Cabang maupun masing-masing ranting.
Dengan melibatkan Kader AMGPM ditingkat Ranting maupun Cabang dalam usaha pengembangan pangan lokal, Pengurus Daerah dalam keputusan MPPD ke-26 berinisiasi memberdayakan lahan kosong menjadi lahan pertanian yang bermanfaat bagi organisasi dan para kadernya.
Melalui pola ini Angkatan Muda di tingkat Ranting maupun Cabang dibina untuk menjadi wirausaha yang baik dengan memanfaatkan potensi alam sekitar, tidak hanya pada sektor pertanian tapi juga dimanfaatkan potensi pada sektor perikanan dan kelautan.
Ketua Daerah AMGPM Buru Selatan, Dominggus Seleky mengatakan kader AMGPM diarahkan untuk mengembangkan potensi alam baik pada sektor Perikanan maupun Pertanian untuk dapat dikelola dengan baik.Upaya ini tentu memberikan nilai positif terhadap penguatan pembiayaan kelembagaan.
Seleky mengungkapkan, untuk pengembangan pangan lokal seperti tanaman ubi talas atau keladi telah menjadi komoditi andalah di Ranting Getsemani Waehaolon Cabang V Betlehem.
"Upaya pengembangan pangan lokal ini telah dicanangkan dengan nama 'Keladi Obor' sebagai komoditi yang didistribusikan secara berjenjang kepada Pengurus Besar AMGPM di Ambon," ucap Seleky, Minggu (24/4/22).
Pencanangan ini disampaikan saat usai pelantikan Panitia MPPD ke-27, Pelantikan Panitia PKJM, dan Relawan Mengajar di Gedung Gereja Neten Salawatu-Waehaolon, Minggu pagi.
"Rencana pengembangan ini pula dijadikan sebagai tonggak kebangkitan AMGPM dalam memberdayakan kadernya termasuk umat di Jemaat," paparnya.
Seleky mengajak seluruh kader AMGPM di Daerah Buru Selatan untuk berkolaborasi menyukseskan target ini sebagai cara menjawab Sub Tema GPM yakni "Membangun Gereja yang Memiliki Ketahanan dan Daya Juang Demi Kualitas Hidup Bersama di Tengah Pergumulan Pandemi Covid 19 dan Transformasi Digital".
Dalam agenda Pencanangan Keladi Obor dan rangkaian pelantikan disisipkan juga kegiatan penanaman ratusan anakan keladi, bibit tanaman hortikultura dan sayuran bersama Potensi Ranting Se-Cabang V Betlehem.Turur hadir dalam kegiatan itu Ketua Bidang IV Bung Erens Tasidjawa, Sekretaris Bidang I Bung Stevano Kailola, Sekretaris IV Bung Rivano Latuwael, Bendahara Daerah Bung Ampi Teslatu dan Bendahara II Usi Novi Luturmas, Ketua Majelis Jemaat Waehaolon Pdt. Ny. J. Lopulalan/T, S.Si Teol, Pdt. Y. Hattu, S.Si bersama Pengurus Cabang V Betlehem. (MC)
AMGPM, Bursel
Harapan Seleky ini dimaksudkan agar AMGPM dapat memanfaatkan potensi - potensi alam SDA dan SDM yang ada sebagai upaya dalam menguatkan ketahanan ekonomi organisasi maupun pemuda.
"Bagi Pengurus Daerah, pembuatan kebun ranting, cabang dan daerah minimal masing-masing 1 Hektar dipandang penting mengingat banyak sekali potensi SDA dan lahan yang belum termanfaatkan dengan baik," ucap Seleky.
"Tetapi hal ini juga untuk menjawab pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan ketahanan pemuda di bidang ekonomi serta penguatan kelembagaan secara finansial," tambahnya.Untuk itu, Pengurus AMGPM Dabursel berkeinginan agar penguatan finansial organisasi yang masih bertumpu pada pos-pos tertentu (dalam ini pos sumbangan dan pos usaha dana lainnya) sudah mesti digeser ke pendapatan yang bersumber dari kebun-kebun organisasi AMGPM.
"Sekali lagi saya harapkan, setiap level atau jenjang organisasi AMGPM di Dabursel masing-masing wajib memilik 1 Ha kebun atau lahan pertanian. Target ini terasa mustahil dan anggap saja bagian dari kita ingin berbuat dan berinovasi," terangnya.
Disisi lain, dengan pengelolaan sumber daya alam yang melimpah di wilayah AMGPM Dabursel dapat termanfaatkan oleh pengelolaan Koperasi yang dilahirkan oleh Pengurus Daerah di agenda legislatif organisasi AMGPM Dabursel. diharapkan dengan dimilikinya Koperasi AMGPM Dabursel dapat berdaya guna untuk penguatan ekonomi Kader ditengah merebaknya Pandemi Covid-19 yang mewabah.
Seleky menyebutkan AMGPM Dabursel pun berkepentingan dalam penguatan kapasitas, baik masyarakat tani, Nelayan dan industri. Oleh karena itu, konsistensi pelatihan dan ketrampilan kerja yang selama ini terbangun dengan salah satu Lembaga Pelatihan mampu membawa kader pada pola usaha modern yang bermuara pada peluang usaha dan membuka kesempatan kerja bagi kader AMGPM di Buru Selatan.
Ia menambahkan Kader AMGPM turut terpanggil dan bertanggungjawab terhadap usaha pencerdasan anggotanya termasuk membantu proses belajar anak dalam penguatan ilmu pendidikan disekolah, sebagai cara membantu penguatan ilmu pendidikan bagi anak, AMGPM Dabursel menerjunkan para Relawan Mengajar di tiap sekolah YPPK atau Kelas Belajar yang dibuka oleh Gereja agar proses belajar mengajar dapat tertuang dengan baik bagi generasi baru.
Menurutnya dengan maksud itu AMGPM dapat mengoptimalkan fungsi dan tugasnya untuk menggarami dan menerangi sesama di medan gumul pelayanan berAngkatan Muda.
Disamping itu, dalam upaya penguatan kelembagaan di tengah perkembangan teknologi digital dan perkembangan penyebaran Covid-19 yang turut mempengaruhi gaya hidup saat ini, kader AMGPM diminta mampu bersaing dan tetap menerapkan prokes sesuai anjuran pemerintah.
Seleky juga menyinggung soal pendidikan kader yang dilakukan untuk membentuk kader-kader AMGPM Dabursel yang memiliki kapasitas organisasi, kapasitas kegerejaan/ kekristenan dan kapasitas sosial.
Menurutnya, Pelaksanaan pendidikan kader pada setiap jenjang organisasi sudah harus diagendakan pelaksanaannya secara merata dan kontinyu dan terpola di setiap basis.
Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dan keseriusan dari Pengurus AMGPM mulai dari Pengurus Ranting, Pengurus Cabang, dan Pengurus Daerah dalam melihat hal tersebut.
"Dengan dilaksanakan Pendidikan Kader Jenjang Menengah dengan melibatkan seluruh perwakilan cabang dari 8 cabang dan Pendidikan Kader Jenjang Dasar di Cabang I Talitakumi, maka dari itu diharapkan bagi cabang dan ranting yang belum melaksanakan pendidikan kader segera dilaksanakan," imbuhnya.
"Harapan kami bahwa tahun 2022-2024 yang seyogianya merupakan tahun implementasi Pendidikan Jenjang Dasar dan Jenjang Menengah dalam Sistem pendidikan kader, sehingga pelaksanaannya dapat melahirkan kader-kader yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam berorganisasi," tandasnya.
Ditempat yang sama, Pengurus Besar AMGPM, Bung Marlon Muskitta dalam sambutannya mengingatkan supaya organisasi dalam tiap tugas pelayanannya harus bermuara pada tiga ranah tanggungjawab yang penting dan perlu dijalankan secara terus-menerus demi menjadikan AMGPM sebagai wadah tunggal pembinaan pemuda GPM yang berkontribusi bagi pembentukan spiritualitas kader.Pertama, posisi AMGPM sebagai OKP dan Wadah Tunggal Pembinaan, Pemuda GPM dalam coraknya sebagai organisasi kader, membuat AMGPM terpanggil untuk selalu mampu mempersiapkan kader-kader yang adalah pemuda untuk melengkapi mereka dengan berbagai kapasitas, baik kapasitas mental spiritual, kapasitas relasi sosial, kapasitas intelektual, maupun kapasitas keterampilan.
"Oleh karena itu saya mengajak kita untuk menghidupkan spiritualitas daya juang dalam upaya membangun dan meraih berbagai kapasitas dimaksud," kata Muskitta.
Dalam mencapai semua eksistensi AMGPM sebagai Wadah Tunggal Pembinaan Pemuda GPM, maka perlu dibangun model-model pelayanan AMGPM yang benar-benar mengakar dan menjawab kebutuhan pemuda.
Lanjutnya, hal kedua adalah AMGPM sebagai anak kandung GPM bertanggungjawab menjalankan tugas pembinaan warga gereja dan membangun persekutuan secara terpadu.
"Jika itu dilihat dalam perspektif AMGPM maka sudah waktunya ada koordinasi yang kuat dan terus-menerus antar Daerah, antar Cabang dan antar Ranting. Kita mendorong seluruh kekuatan basis pembinaan umat itu menjadi satu kekuatan Gereja sebagai manifestasi Gereja Tuhan yang hidup dan rapih tersusun," paparnya.
Jika hal itu terbangun, maka semua persoalan hubungan AMGPM dan GPM pada semua jenjang organisasi akan berjalan dengan baik.
"Tinggal bagaimana teman-teman di Daerah, Cabang dan Ranting dapat memadukan langkah dan program bersama secara tersistem agar mekanisme itU bisa berlangsung. Ini harus dijawab, sebab harus diakui masih lemahnya sinkronisasi pelayanan dan organisasi pelayanan di jemaat-jemaat yang belum terpola secara baik," ujarnya.
Hal ketiga, kata Muskitta, AMGPM sebagai OKP berintikan pemuda Gereja adalah bagian dari masyarakat yang akan terus berperan aktif mendorong tiap program pembangunan daerah dan masyarakat di semua Kabupaten/kota di provinsi Maluku dan Maluku Utara.
"Dengan begitu, relasi AMGPM dengan semua OKP dalam konteks kepemudaan, berbangsa serta bernegara akan terus terjalin dan ditingkatkan dalam sinergitas yang baik pula," tandasnya.
Sementara Wakil Bupati Kabupaten Bursel, Gerson Eliaser Selsily mengatakan, melalui MPPD, diharapkan AMGPM terus berbenah dalam menjaga dan memelihara hubungan Wali Dawen sebagai wujud hubungan persaudaraan yang berbasis kearifan lokal.Kata Selsily, Pemda Bursel menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada panitia dan segenap warga jemaat atas kerja keras dan dilandasi dengan iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sumber segala berkat, sehingga kegiatan MPPD ke 26 dapat terlaksana.
Selsily menyampaikan, saat ini, dunia sedang diperhadapkan adanya derasnya arus globalisasi, Informasi, ekonomi dan teknologi yang tentunya membawa dampak positif maupun dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat termasuk AMGPM dan kondisi itu, tentunya akan membawa perubahan-perubahan kehidupan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada sisi yang lain selain arus globalisasi di atas, dunia juga diperhadapkan dengan virus corona Covid-19 yang melanda, tentunya hal ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat termasuk kader-kader AMGPM.
“Ini sangat mempengaruhi pada pendapatan ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesehatan pendidikan, sosial, politik dan budaya, hal ini cukup mengganggu kehidupan masyarakat dan Pemda setempat saat ini. Untuk AMGPM diminta memainkan perannya bersama pemerintah dalam melihat masalah - masalah krusial saat ini,” ujar Wakil Bupati.
MPPD ini diawali dengan Ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Alberto Manuata.
Selain dihadiri Sejumlah pengurus besar AMGPM, kegiatan ini dipadati oleh Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan potensi ranting AMGPM se-kabupaten Bursel.
Turut hadir juga, Wakil Bupati Bursel, anggota DPRD, pimpinan OPD, TNI/ Polri, Camat, para Kades, Ketua TP PKK Bursel, Ketua Klasis bersama ketua-ketua Majelis Jemaat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dari 20-21 Maret 2021. (MC-AMGPM Dabursel)
AMGPM, Leksula
Konferensi Cabang yang berlangsung di Jemaat Kase pada Minggu, diawali dengan Kebaktian Minggu yang dipimpin oleh Pdt. R. Selsily, S.Si.
Dalam khotbahnya Selsily mengungkapkan bahwa Cabang persiapan ini setelah melewati proses sidang pertama dan melahirkan pengurus definitif, tentunya harus mampu bertumbuh dalam pertumbuhan iman dan karakter pada tiga Ranting yang masuk dalam wilayah pelayanan sesuai Kring yang ditetapkan oleh GPM.Selsily berharap Konferensi Cabang I bisa melahirkan program kegiatan yang sinergi dengan Program Gereja, sehingga dengan maksud itu cabang ini akan bertumbuh dan berkarya dalam setiap perkembangannya bersama para kader yang terpilih sebagai kepengurusan baru di Cabang VIII Leasida.
Usai Kebaktian, dilanjutkan dengan prosesi seremonial organisasi AMGPM yakni pidato- pidato dan sambutan-sambutan.
Karateker Cabang VIII Leasida, Bung Swingly Lesnussa dalam pidatonya mengatakan meskipun Cabang baru dimekarkan, namun para kader di ketiga ranting harus mampu melakukan konsolidasi pelayanan sebagai bagian dari penguatan organisasi.Selain itu para kader di Cabang ini dapat hadir sebagai tulang punggung gereja ditengah-tengah masyarakat serta memaksimalkan tugas dan fungsi sinergitas bersama Gereja dan Pemerintah dalam mewartakan kebenaran dan keadilan.
Ketua AMGPM Daerah Buru Selatan Dominggus J. Seleky mengatakan Kader di Cabang Leasida yang merupakan arti Matahari Bersinar yang dapat menjadi kekuatan dan spirit untuk melayani.
Dijelaskan melalui Konfercab ini, semua kader harus letakan prinsip kepemimpinan kader yakni suatu model kepemimpinan yang menolong kita mengembangkan kualitas pengkaderan sambil mewujudkan harapan berorganisasi dengan tetap sadar bahwa AMGPM adalah organisasi Gereja yang memiliki integritas yang berakar pada pelayanan keumatan.
Seleky menambahkan di setiap Ranting atau 1 Ranting harus bisa membudidayakan 1 Hektar tanaman hortikultura.Seleky berharap penguatan kelembagaan dapat tetap terjaga dengan melibatkan semua kader di masing-masing ranting serta melakukan sinergitas bersama Gereja dan Pemerintah.
Pada Konfercab I AMGPM Cabang VIII Leasida, tersusun Komposisi dan Personalia Pengurus Cabang VIII Leasida masa bakti 2022-2025 yakni :
Ketua Cabang : Akoris Biloro
Ketua Bidang I : Veky Solissa
Ketua Bidang II : Pepy Seleky
Ketua Bidang III : Yosina Kapressy
Ketua Bidang IV : Lin Lamere
Ketua Bidang V : Petrus Seleky
Sekretaris Cabang : Oktovianus Surwoy
Sekretaris Bidang I : Lanny Appono
Sekretaris Bidang II : Yermias Solissa
Sekretaris Bidang III : Venska Solissa
Sekretaris Bidang IV : Grisella Patirserlihun
Sekretaris Bidang V : Mansy Parera.
Bendahara Daerah : Mansye Leskona
Bendahara I : Mendy Solissa
Bendahara II : Ivon Solissa.
(AMGPM/MC)
Bursel, AMGPM
Pasalnya, dalam ibadah perayaan HUT AMGPM Ranting Tolot Lea yang pertama ini, pengurus Ranting berkesempatan berbagi dengan 8 janda duda yang ada di Sektor Tolot Lea.
Selain berbagi kasih, AMGPM Ranting Tolot Lea juga melakukan ibadah bersama dengan tiga unit pelayanan yang ada di Sektor tersebut.
Ibadah perayaan HUT ini berlangsung di Pantai Masnana, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan.Turut hadir dalam ibadah merayakan HUT tersebut, Pengurus Cabang I Talitakumi, Pendeta Buce Lesnussa, Majelis Pembina, Pembina dan penyantun, potensi AMGPM Ranting Tolot Lea, Warga dari tiga uni pelayanan, yakni dari unit Lea Poda, Unit Suburogo dan Unit Kanglengat.
Ketua AMGPM Ranting Tolot Lea, Bearly Pattiasina dalam sambutan singkatnya mengaku bahwa AMGPM Ranting Tolot Lea masih seumur jagung. Namun berkat topangan dari semua pihak, eksisnya pelayanan di AMGPM Ranting Tolot Lea dapat berjalan dengan baik.
"Satu yang katong mau bilang katong tidak bisa bikin Ranting Tolot Lea ini bagus seperti sekarang ini tanpa campur tangan Bapak Ibu," akui Pattiasina.
Ia berharap, di HUT Pertama ini, dukungan kepada AMGPM Ranting Tolot Lea untuk mewujudkan diri dalam pelayanan sebagai Garam dan Terang Dunia dapat terlaksana dengan baik."Mari katong sama-sama bangun ranting ini agar semakin baik kedepan, supaya Ranting Tolot Lea ini bisa jadi contoh bagi ranting-ranting yang lain. Beta yakin dan percaya saat katong samua bekerja di ladang Tuhan, katong samua akan diberkati," ucap Pattiasina penuh keyakinan.
Dirinya mewakili seluruh pengurus dan anggota ranting mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah dan turut membantu, membimbing dan mengarahkan AMGPM Ranting Tolot Lea selama ini."Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan mendukung kami dalam suka maupun duka, baik secara moril maupun materil. Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati bapak ibu sekalian," tandasnya.
Usai ibadah, acara perayaan HUT dilanjutkan dengan pemotongan kue HUT oleh Pendeta Buce Lesnussa. Kemudian berlanjut dengan foto-foto dan makan patita bersama. (Sumber: AMGPMRantingtolotlea.com)