Maluku, AMGPM
Agenda MPP AMGPM XXXIII berlangsung selama 5 hari yang dimulai pada hari Minggu, 24 Oktober 2021 di Jemaat Ohoifau Daerah Kei Besar dengan melibatkan 264 peserta dari perwakilan 34 daerah pelayanan di Maluku dan Maluku Utara.
Hal tersebut disampaikan Ir. Nicodemus Ubro, M.Si melalui Laporan Panitia saat pembukaan kegiatan tersebut digelar.
Ketua Umum AMGPM Melkianus Sairdekut |
Sairdekut berharap agar MPP AMGPM kali ini dapat melahirkan sejumlah program kegiatan dan rekomendasi yang berimplikasi positif kepada para kader AMGPM, dan Warga GPM. Sairdekut juga berpesan agar kader AMGPM tetap mengedepankan rasa tanggung jawab dan memiliki rasa kecintaan terhadap organisasi.
Menutup pidatonya Sairdekut mengucapkan terima kasih kepada MPH Sinode GPM, DPR RI, Pemerintah dan DPRD Provinsi Maluku, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara / Kota Tual, Panitia Pelaksana, Majelis Pekerja Klasis Kei Kecil dan Kota Tual, Majelis Pekerja Klasis Kei Besar, Majelis Jemaat Anugerah Kota Tual, Majelis Jemaat Ohoifau, Pengurus Daerah Kei Besar dan seluruh Kader AMGPM dari Cabang hingga Ranting-Ranting termasuk Warga GPM di Jemaat Ohoifau, Jemaat Ohoi Holath dan Ohoi Faruan sebagai Ohoi tetangga yang turut terlibat membantu proses jalannya MPP saat ini sebagai bentuk kebersamaan dan kehidupan yang terjaga ditanah Evav.
Ketua Sinode Pdt. E. T. Maspaitella |
Namun atas pertolongan Tuhan MPP AMGPM XXXIII dapat berjalan sukses dengan pengetatan Protokol Kesehatan.
Dalam sambutannya Ketua Sinode GPM Pdt. E. T Maspaitella juga menjanjikan lewat MPL Tahun 2021 akan dibawakan untuk dibahas dan diputuskan Lahan untuk pembangunan gedung Sekolah Kader AMGPM dan berharap agar Gereja dan AMGPM tetap saling menopang dalam tanggung jawab bersama.
Sementara Sekapur Sirih yang dibacakan Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Taher Hanubun menggambarkan capaian pembangunan dan kendala yang masih dihadapi Pemerintah Daerah dalam membangun Kabupaten Maluku Tenggara tepatnya Nuhu Yut atau Kei Besar.
Untuk itu, dibutuhkan sprit AMGPM sebagai salah satu organisasi GPM yang memiliki ketahanan iman dan daya juang menghadapi tantangan saat ini.
Bupati berharap melalui MPP AMGPM yang berlangsung di Daerah ini dapat menumbuhkan nilai kebersamaan dan saling mengasihi sebagai sesama orang basudara demi kemajuan tanah Nuhu Yut.
Sebelum sidang-sidang-sidang Paripurna berlangsung, adapun sejumlah agenda diskusi yang melibatkan para Narasumber diantaranya, Komarudin Watubun, SH. MH dengan materi membangun Karakter Building Kepemudaan Dalam Konteks Kebangsaan, Mercy Barends, ST dengan materi Kebijakan Pembangunan Infrastruktur, Energi, dan Investasi dalam mendukung Maluku Sebagai Lumbung Ikan Nasional, dan Hendrik Lewerissa, SH, LLM dengan materi Peningkatan Infrastruktur Dalam Mendukung Daya Saing Daerah.
Acara berlanjut pada Kajian Tema dan Sub Tema yang dibawakan oleh Ketua Sinode GPM dengan Materi Informasi Pengelolaan Pelayanan GPM berbasis Teknologi, serta Pdt. Dr. Jhon Saimina melanjutkan dengan sesi Kajian Tema dan Sub Tema.
Dari hasil keputusan MPP AMGPM XXXIII menetapkan 9 Buah Surat Keputusan, 25 Program dan 53 Kegiatan serta 17 Rekomendasi.
Dari 17 Rekomendasi secara internal dan eksternal ada beberapa pokok pikiran yang di diskusikan dan ditetapkan menjadi rekomendasi MPP, tentunya untuk mendorong sejumlah kebutuhan masyarakat di Wilayah pelayanan AMGPM seperti Persoalan kelistrikan di Maluku-Maluku Utara dan Mendorong percepatan pembahasan dan pengesahan RUU Provinsi Kepulauan.Pada prosesi ibadah pembukaan MPP AMGPM XXXIII dipimpin oleh Pdt. G. Likumahuwa dan dibuka secara resmi oleh Ketua Sinode GPM Pdt. E. T. Maspaitella serta dihadiri Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno dan Undangan lainnya.
Usai Penutupan MPP XXXIII pada tanggal 28 Oktober oleh Ketua Umum AMGPM, dilanjutkan dengan penanaman Tanaman Kopi di Lokasi Kebun Jemaat GPM Ohoifau. (Dabursel)





No comments: